Tadabbur Tazakkur

Allah Suruh Kita Buat Apa Sebenarnya??

Dalam Entri Kali ini saya menyentuh daripada ayat berikut :-

SURAH : al-Bayyinah 98:5

Ayat al-Quran :

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan solat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.”

 

ALLAH : 

1) “Liya’Budun” di sini menunjukkan Inti pati bagi segala bentuk perintah Allah semuanya adalah semata-mata bertujuan ibadah kepada-Nya. Bermakna, tujuan sebenar manusia dihidupkan adalah semata-mata untuk Ibadah. (az-Zariyat 51:56) “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

2) “Mukhlisin lahuddin” menunjukkan Setiap ibadah yang dikerjakan mestilah ikhlas semata-mata menjaga agama dalam diri. Hakikat “ikhlas” itu adalah meletakkan Allah swt sebagai tujuan utama dalam apa jua pekerjaan lalu dikerjakan sehabis baik. (az Zumar 39:2) “Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan mengikhlaskan (memurnikan) ketaatan kepada-Nya.”

Dari Abu Hurairah, iaitu Abdur Rahman bin Shakhr ra, katanya: Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada Jasad-jasad kalian, tidak pula

kepada bentuk rupamu, tetapi Dia melihat kepada hati-hatimu sekalian.”(Riwayat Muslim)

 

IBADAH :

1) Setiap amal ibadah perlu dimulakan dengan niat kerana Allah.

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin al-Khattab ra, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keredhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keredhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.”

(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling sahih yang pernah dikarang) .

 

2) “waYuqimus Solah wa Yu’tuz Zakah” menunjukkan bahawa Solat & Infak berupa zakat adalah merupakan wasiat Allah swt kepada kita agar kita sentiasa hidup diberkahi di mana sahaja. (Maryam 19:31) “Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepada ku (mendirikan) solat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.”

 

SIRATH :

1) Sesuatu urusan pekerjaan yang dikerjakan akan menjadi lebih mudah bilamana ianya berlandaskan panduan agama Islam yang lurus. (al-Hajj 22:78) “…Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan…”

2) Cara hidup yang diredhai Allah hanya bagi mereka yang mahu menuruti cara hidup Islam. (al-Maidah 5:3) “…pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agama mu, dan telah Ku-cukupkan kepada mu nikmat-Ku, dan telah Ku-redha Islam itu Jadi agama bagi mu…”

3) Agama adalah penasihat terbaik kehidupan.

Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Dari ra, sesungguhnya Nabi saw pernah bersabda: ”Agama itu adalah nasihat”. Kami (sahabat) bertanya: ”Untuk siapa?” Beliau bersabda: ”Untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, pemimpin-pemimpin umat islam, dan untuk seluruh muslimin.” (HR.Bukhari dan Muslim)

 

Sekian, wallahualam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.