Bijak memberatkan timbangan
“Free tak hujung minggu ni?”
-“Kenapa?” dia bertanya dengan suara sedikit gusar. Mesti nak mintak tolong ni aduii.
“Nak ajak ajar ngaji kat Kg Batu 10.”
-“Isnin nanti kan kena hantar assignment. Sibuk lah. Awak tak rasa ke macam tak sempat? Kenapa masih sibuk-sibuk buat semua ni.”
“Bukan apa, takut tak cukup berat timbangan kebaikan kat akhirat nanti.”
-“Eh, kita bukan buat dosa!”
“Iya. Tapi yang ditimbang adalah amal soleh. Kalau ringan, berisiko tak masuk syurga.”
Barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa ringan timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka KEKAL di dalam neraka Jahannam.
Al-Mukminun, 23 : 102-103
Hidup individualistik. Mementingkan kepentingan diri dan sulit mensisihkan waktu dan ruang untuk manusia lain boleh mengundang azab neraka yang kekal. Andai timbangan kebaikan itu ringan. Meskipun beridentiti Muslim.
Ini bukan main-main.
Kenapa masih “Nanti-nantilah aku buat kebaikan”
Walaupun diri mengaku beriman.
Andai sepanjang usia beriman itu tidak melakukan apa-apa dengan imannya, mahu tahu apa yang bakal berlaku?
Yang mereka menanti-nantikan hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka, atau kedatangan Tuhanmu atau sebahagian tanda-tanda daripada Tuhanmu. Pada hari datangnya sebahagian tanda-tanda Tuhanmu, tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau (belum) berusaha melakukan kebaikan dengan imannya itu. Katakanlah, “Tunggulah! Kami pun menunggu!”
Al-An’am, 6 : 158
***
Mahu memberatkan timbangan amal pada Hari Perhitungan?
Apa pendapat anda mengenai pengetahuan “Skema pemarkahan Tuhan” di Hari Perhitungan kelak?
***
Umum, syarat nak masuk syurga :
- Jihad (Dosa dihapus dan dimuliakan)
- Tidak termasuk yang musyrik / munafik / kafir non-muslim / muslim, tapi kafir ayat
- Ditimbang lebih berat amalannya dari dosanya .Mampu menjauhi dosa besar sehingga Allah menghapus dosa kecil (7:6-9 ; 23 : 102-106 ; 101 : 6-9 )
Masuk neraka ada 2 sebab :
- Dihapus amalannya, tinggal dosa, akibat musyrik/kafir/ munafik
- Ditimbang lebih banyak dosanya (dosa besar) sedangkan dosa kecilnya tak terhabpus.
SKEMA 1 : Kalau buat perkara ini, jadi calon penghuni neraka. Berisiko tidak ditimbang langsung amalnya
- Tak mahu memahami Al-Quran (7:179)
- Ustaz yang tidak mahu menerangkan kebenaran Al-Quran (2:159-160)
- Yang menghalang jalan Allah – wahyu (7:44-45)
- Mendustakan Al-Quran (77:15)
- Membunuh sesama orang beriman (4:93)
SKEMA 2 : Ada perkara, andai dibuat, dosanya menghapus pahala sehingga yang tinggal hanyalah dosa.
- Mati dalam keadaan Munafiq (4:145)
- Mati dalam keadaan mengingkari (18:102-105)
- Mati dalam keadaan musyrik (6: 88 ; 5:72)
SKEMA 3 : Ada perkara, jika dibuat dalam keadaan bersembunyi, tetap ditimbang sebagai dosa.
- Berpaling daripada Quran (20:100-101)
- Penyakit hati (2:10)
- Meneruskan berita bohong – fitnah, gossiping (24:11)
- Perkara keji yang Nampak atau tersembunyi (6 : 151)
SKEMA 4 : Ada larangan, jika dibuat, akan ditimbang sehingga berisiko menyebabkan amal kebajikan semakin ringan.
- (Ni senarai larangan Allah, banyak. Sila semak sendiri. Keywords fi’il nahi ; “Haram” ; “Janganlah”)
SKEMA 5 : Segala perintahnya, jika dilakukan, akan memberatkan timbangan, menjadi amal soleh.
- (Ni pun kena semak sendiri. Keywords fi’il amar )
***
Jadi, mahu memberatkan timbangan kebajikan di akhirat?
Atau, masih mahu “Nantilah… Saya sibuk!”
Takut berbuat laranganNya yang menghapus amal soleh sehingga meringankan timbangan?
Atau masih sombong menambah dosa “Takpe, ni taklah dosa besar sangat…” Seakan-akan timbangan Tuhan akhirat kelak boleh tawar-menawar?
Dan mereka menjerit-jerit di dalam neraka itu (sambil merayu) “Wahai Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari azab ini); kami akan mengerjakan amal-amal soleh yang lain dari apa yang kami pernah kerjakan. (lalu Allah menempelak mereka): “Bukankah Kami telah melanjutkan umur kamu dan memberikan masa yang cukup untuk berfikir dan beringat padanya oleh sesiapa yang suka berfikir dan beringat? Dan kamu pula telah didatangi oleh Rasul (Kami) yang memberi amaran oleh itu, rasalah (azab seksa), kerana orang-orang yang zalim tidak akan beroleh sesiapapun yang dapat memberikan pertolongan.”
Fatir, 35 : 37